BloG ini berisi kumpulan tulisan menarik dari berbagai milis dan juga tulisan2 saya di beberapa milis. Topik yg menarik minat saya tentang manusia, kebudayaan, teknologi, management, marketing dan keagamaan...krn banyak posting menarik dari milis yg sayang kalau tidak di dokumentasi. Semoga ada gunanya... :P Silahkan dikomentari dan dikritisi jika ada hal-hal yg tidak sesuai dengan opini anda. Just feel free to write....OK...? :)

Thursday, September 16, 2004

Iseng :P

Iseng2 search di google, eh ketemu homepage gratisan iseng2 jaman dulu, lutju jg... :)

http://members.fortunecity.com/buteg/

Hitam-Putih Duopoli, Diterminasi

(dr Bulletin Internal Telkom :P)

Dua atau Tiga?

TWO is a bad number, demikian Gerard Pogorel, dari Ecole National Superiour des Telecommunications (ENST), Paris, pada acara lokakarya yang dilaksanakan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada tanggal 20 Agustus 2004. Hasil studi banding Indonesia-Uni Eropa tentang kebijakan persaingan di sektor telekomunikasi mendapati bahwa persaingan akan efektif jika minimum ada tiga pemain.
Studi banding tadi menunjukkan bahwa liberalisasi pasar meningkatkan pendapatan sektor telekomunikasi di negara Eropa dan di negara-negara lain yang tergabung dalam OECD. Persentasi pendapatan sektor telekomunikasi dari produk domestik kotor (GDP) rata-rata naik dari 2 persen pada tahun 1999 menjadi 3.35 persen pada tahun 2001. Sebagai gambaran, pada tahun 2001 pendapatan sektor telekomunikasi di Jerman (57 miliar dollar Amerika Serikat), Perancis (29 miliar dollar AS), Australia (13 miliar dollar AS), Inggris (56 miliar dollar AS), Jepang (142 miliar dollar AS), dan Amerika Serikat (345 miliar dollar), dan malahan di Mexico sudah mencapai 15 miliar dollar AS.
Di negara-negara maju, industri perangkat telekomunikasi juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pendapatan sektor seperti Denmark, Jerman, Jepang, AS, dan Mexico. Ekspor perdagangan peralatan komunikasi di Mexico mencapai 12 persen dari total ekspor nasionalnya.

Multi player diera liberalisasi

Studi ini juga menunjukkan bahwa pada saat liberalisasi dilakukan, semua segmen pasar dibuka untuk pemain baru (new entrances). Bukan hanya untuk telepon seluler, penyelenggaraan PSTN pun langsung dibuka tanpa ada pembatasan jumlah pemain. Pertumbuhan pasar begitu cepat terutama penyelenggaraan layanan komunikasi lokal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pemain baru dalam setiap segmen, baik di layanan lokal, SLJJ, maupun SLI. Misalnya, Jerman ada 184 operator tetap (lokal, SLJJ, SLI), Perancis (69), Australia (89), Inggris (225), AS (2.222), dan 37 operator di Mexico.
Berdasarkan data terakhir dari OECD Communications Outlook 2003, pemain baru bisa mencapai pangsa pasar layanan SLJJ (15-40 persen) dan SLI (20-50 persen). Di negara-negara itu fasilitas carrier selection maupun carrier pre-selection telah diterapkan sehingga pelanggan dapat memilih dengan bebas operator SLJJ atau operator SLI yang diinginkannya.

Jaringan Akses itu Incumbent

Untuk segmen layanan lokal, persentase pembangunan jaringan akses oleh pemain baru relatif kecil, seperti di Perancis hanya 0,5 persen, Italia 0,98 persen, dan di Jerman 3 persen. Ini karena pada umumnya negara-negara Eropa, infrastruktur telekomunikasi telah matang sebelum liberalisasi dilakukan (rata-rata teledensitas lebih dari 50 persen). Tetapi dengan diterapkannya unbundling local loop dan number portability maka pemain baru tetap dapat merebut pangsa pasar lokal 10-15 persen.

Interkoneksi itu incumbent

Ini menunjukkan bahwa di negara-negara maju peningkatan kinerja pasar sangat tergantung pada pengaturan interkoneksi (interconnection-based). Yaitu, bagaimana mengatur dan mengendalikan operator incumbent untuk memberikan kemudahan-kemudahan agar para pemain baru bisa mengakses langsung pelanggan yang tadinya sudah dikuasai secara penuh atau dimonopoli oleh operator incumbent. Selain itu juga menunjukkan bahwa pengertian kewajiban pemberian interkoneksi sudah lebih luas, bukan hanya sebatas ketersambungan jaringan antar operator.
Dari studi ini juga dapat dilihat strategi beberapa negara untuk tetap memproteksi operator incumbent dari penguasaan dan kepemilikan pihak asing. Seperti Telstra di Australia dan France Telecom di Perancis, kepemilikan pemerintah masih dominan, 50 persen lebih. Di Australia asing hanya boleh memiliki saham 35 persen dan dewan direksi mayoritas orang Australia sendiri. Di beberapa negara, foreign direct investment (FDI) untuk operator yang berbasis infrastruktur dibatasi, di Perancis maksimum 20 persen sementara di Jepang 33 persen.

Di Tanah Air, privatisasi dan liberalisasi tidak mampu meningkatkan teledensitas dan produktivitas sektor telekomunikasi. Sampai saat ini pemerintah melalui BUMN-nya hanya mampu membangun sekitar 8 juta sambungan telepon untuk melayani lebih 215 juta penduduk. Jika digabung dengan telepon seluler yang telah mencapai 23 juta pelanggan maka teledensitas di negara kita baru sekitar 6 persen. Kepemilikan pemerintah di PT Telkom sekitar 51 persen dan 11 persen di PT Indosat.
Penelitian empiris Bank Dunia di 86 negara berkembang selama periode 1986-1999 (World Bank Policy Research Working Paper, Oktober 2002) menemukan bahwa privatisasi dan liberalisasi sektor telekomunikasi mampu meningkatkan teledensitas 8 persen dan 21 persen produktivitas sektor. Demikian juga perkembangan teknologi dan investasi, dapat meningkatkan 5 persen teledensitas dan 9 persen produktivitas per tahunnya.
Pendapatan total semua operator di Indonesia pada tahun 2003 sekitar Rp 40 triliun, kurang dari sepertiga pendapatan sektor telekomunikasi di Mexico pada tahun 2001 yang telah mencapai hampir 15 miliar dollar AS. Total rencana investasi sektor telekomunikasi di Indonesia tahun ini diberitakan mencapai Rp 15 triliun, angka yang cukup menggairahkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu investasi di Mexico pada tahun 2001 sebesar 5.738 juta dollar AS atau sekitar 38,5 persen dari pendapatannya.

Bagaimana dg TELKOM?

Lalu pantaskah kita cepat-cepat berbangga dengan pendapatan dan keuntungan PT Telkom jika dibandingkan dengan besarnya aset negara yang dikelola oleh BUMN yang peningkatan pendapatannya karena kenaikan tarif dasar telepon? Berapa persen dari pendapatan tersebut yang dialokasikan kembali untuk pembangunan infrastruktur untuk layanan masyarakat banyak? Karena PT Telkom dan PT Telkomsel adalah operator incumbent yang menduduki posisi dominan baik untuk PSTN (98 persen) maupun seluler (53 persen), kinerja PT Telkom sangat menentukan produktivitas sektor keseluruhan.
Lebih jauh lagi, pernahkah kita berpikir apakah pendapatan total sektor sudah optimal? Apakah kita akan terus memposisikan negara ini hanya sebagai target pasar negara-negara industri telekomunikasi? Sementara itu di negara-negara lain, pendapatan sektor telekomunikasi bukan hanya mengandalkan dari industri jasanya, tetapi juga dari industri pabrikasi perangkat. Pada tahun 2001, surplus perdagangan peralatan komunikasi di Mexico mencapai 10 miliar dollar AS. India saja punya strategi dalam mengambil peluang bisnis ini dengan membebaskan 100 persen investor asing untuk mendirikan pabrikasi perangkat telekomunikasi di negaranya.

Sepatutnya pemerintah meninjau kembali semua kebijakan yang berkaitan dengan kinerja sektor telekomunikasi. Terutama kebijakan privatisasi, kebijakan penanaman modal asing (PMA), dan kebijakan persaingan spesifik sektor telekomunikasi.
Selama ini diketahui, program pola bagi hasil (PBH) dan program kerja sama operasi (KSO) tidak berhasil mempercepat pembangunan infrastruktur. Demikian juga pelaksanaan privatisasi BUMN (PT Telkom dan PT Indosat) yang dilakukan hanya untuk kepentingan pemerintah ketimbang kepentingan perusahaan, selain kebijakan duopoli keduanya yang berarti liberalisasi dilakukan tetapi jumlah pemain tetap dibatasi. Meski pemerintah menaikkan tarif dasar telepon untuk menarik investor, nyatanya semua kebijakan itu belum mampu meningkatkan teledensitas maupun produktivitas sektor.
Harus diakui bahwa keterbatasan dana pembangunan dan rendahnya kinerja pemerintah dalam pengelolaan sektor telekomunikasi selama ini telah menyebabkan kinerja dan pemberdayaan sektor telekomunikasi sangat rendah. Padahal sebagai salah satu industri strategis, sektor telekomunikasi memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, salah satu infrastruktur pendukung program pendidikan, dan untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Oleh karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur harus dijadikan dasar untuk penentuan arah kebijakan persaingan dan liberalisasi sektor telekomunikasi. Suatu kebijakan baru sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan pasar dan meningkatkan kinerja pasar sektor telekomunikasi di negara kita, kebijakan yang lebih kondusif untuk meningkatkan teledensitas dan produktivitas sektor.

>>>> BERSAMBUNG



UJIAN

(dr milis Daarut-Tauhiid)

Sekolah. Ujian. Naik kelas.
Kuliah. Ujian. Naik tingkat.
Hidup. Ujian. Penghapusan dosa. Peningkatan derajat.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al Ankabuut : 2)

Ujian. Kadang datang bagaikan palu godam yang menghantam. Kadang berupa beban menggayut di pundak. Kadang pula serasa menekan menyesakkan dada. Dunia gelap. Cahaya redup berpendar-pendar.

Kala ujian datang, rasanya diri tak sanggup menanggungnya. Menolehlah ke sekitar. Lihatlah, ada jiwa lain yang diuji olehNya. Dan ia tegar. Padahal, Masya Allah, tampaknya ujiannya begitu berat. Melihat ke ujian sendiri ternyata bagai debu saja.

Ah, Allah memang Maha Tahu. DiberiNya cobaan, diberiNya pula kekuatan. Semua sesuai kapasitas. Menolehlah. Setiap jiwa mendapat soal ujian. Dan setiap jiwa telah disediakan jawaban. Hanya, sudahkah menggali dan mencari jawaban-jawaban dariNya.

Sekolah, bukanlah sekolah jika tanpa ujian. Begitu pula hidup, sebuah sekolah abadi.

Ujian, sebuah pengharapan. Terhapusnya dosa atau naiknya derajat di mataNya.

[:radoek:]




DERAJAT MANUSIA PILIHAN ALLAH

(dr milis Daarut-Tauhiid)
Mawlana Syaikh Nazhim Adil al Haqqani


Al-Hasan ibn al-Manshûr berkata:"Diri seorang hamba
pilihan Tuhan melebur dalam Kehadiran Tuhan. Tidak ada
orang yang tahan dengan orang semacam itu, dan orang
itu juga tidak tahan dengan standard perilaku yang
diterima oleh) orang kebanyakan. Namun, seorang hamba
pilihan Tuhan itu laksana bumi; ia menerima segala
jenis sampah tapi hanya menghasilkan yang baik-baik.
Baik orang saleh maupun pendosa berjalan dan
berkeliling di bumi sebagai hamba Tuhan. Dan
seburuk-buruknya makhluk ciptaan Tuhan adalah mereka
yang merasa menjadi pilihan Tuhan, padahal mereka
sebenar nya sangat kikir.

Al-Syiblî mengatakan, ?hamba pilihan Tuhan terlepas
dari ciptaan dan terkait pada Kebenaran (al-Haqq).?
Ibn ?Ajîbâh meriwayatkan, ?Seseorang yang telah
mencapai maqam yang begitu dekat dengan Tuhan, ia
menjadi tak tertahankan. Gunung pun tidak dapat
memanggulnya.? Kondisi semacam ini merupakan
karakteristik orang yang telah mencapai maqam
peleburan diri (fanâ?).

Al-Hasan ibn al-Manshûr menulis tentang seseorang yang
lebur dalam cintanya kepada Allah:" Orang kebanyakan
sulit menerima orang yang telah kehilangan segenap
kesadaran dirinya, dan yang kehilangan kesadaran diri
di sisi berada dalam ketakjuban yang sangat di hadapan
Eksistensi Mutlak Tuhan. Siapa pun yang mencapai maqam
itu dan berusaha membeberkan rahasianya, maka ia akan
bertingkah laku di luar kebiasaan manusia kebanyakan.

Oleh karena itu, kekasih Tuhan (awliyâ? Allâh) yang
mencapai maqam itu akan menyembunyikan diri. Kisah
dalam Alquran tentang Khidhr melukiskan fenomena ini.
Ia melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukan orang
lain; tindakan-tindakan yang sulit diterima oleh Mûsâ
as sekalipun. Dengan contoh kisah tersebut, Allah
memerintahkan kita untuk mengambil pelajaran, bukan
karena Mûsâ lebih rendah maqamnya (daripada Khidhr).
Bagaimanapun juga ia adalah salah seorang dari lima
nabi teragung (ûlû al-?azm).

Tak seorang pun mencapai derajat para nabi ataupun
sahabat nabi. Dengan menginformasikan kisah pertemuan
Mûsâ dengan Khidhr, Alquran hendak memberi kita contoh
tentang seseorang yang telah begitu dekat dengan Allah
dan menjadi salah satu hamba-Nya yang suci. Manusia
semacam itu dilukiskan dalam sebuah hadis qudsi
sebagai berikut, ?Hamba-hamba-Ku yang suci ada di
bawah kubah-Ku; hanya Aku yang tahu tentang mereka.?

Allah sendiri menyembunyikan hamba-hamba-Nya yang
suci, karena mereka luar biasa berharga bagi-Nya.
Hadis lain melukiskan, ?Siapa pun yang bermusuhan
dengan kekasih-Ku, maka Aku mengumumkan perang
terhadapnya.? Di tengah-tengah masyarakat kebanyakan,
para kekasih Tuhan akan mengucapkan dan melakukan
sesuatu yang sulit diterima orang lain. Inilah maksud
dari perkataan Ibn ?Ajîbâh, ?Tidak ada orang yang
tahan dengan orang semacam itu.?

Itulah sebabnya, ketika Nabi Muhammad saw. diutus
Tuhan, masyarakatnya menolak dirinya. Semua nabi
mendapatkan penolakan dari masyarakat mereka. Kalau
kasus semacam itu terjadi pada para nabi, bagaimana
dengan para wali? Sudah menjadi sunatullah bahwa
mereka akan sepenuhnya ditolak oleh masyarakat
kebanyakan, karena para wali adalah manusia biasa yang
dianugerahi Tuhan dengan kekuatan langit.

Para ulama masa kini mengatakan bahwa para wali sudah
tak ada lagi. Ini tidak benar. Yang benar, mereka
sudah buta sehingga tak bisa mengetahui keberadaan
para wali. Mengapa buta? Karena para wali menyembunyi
kan diri mereka, terutama pada masa sekarang ini.
Mereka tahu bahwa tidak ada orang yang akan menerima
mereka beserta kekuatan yang diberikan Tuhan kepada
mereka. Jika mereka memperlihatkan kekuatan yang
mereka miliki, orang-orang akan menentang mereka.

Maqam tertinggi wali adalah ketika ia bertingkah
seperti manusia biasa dan tidak menampakkan perbedaan
perilaku dengan masyarakat kebanyakan. Seorang wali
berperilaku layaknya manusia biasa hingga orang lain
akan berkomentar, ?Dia seperti kita. Apa bedanya??
Yang tidak mereka ketahui tentang dirinya adalah bahwa
ia telah diuji oleh para wali; para nabi; dan Tuhan
yang Mahaagung. Ia telah lulus dalam tes tersebut dan
memperoleh amanat spiritual.

Ibn ?Ajîbâh melanjutkan, ?orang itu juga tidak tahan
dengan (standar perilaku yang diterima oleh) orang
kebanyakan.? Ini berarti ia menyaksikan betapa mereka
telah tersesat, dan menyeru mereka untuk kembali ke
jalan Tuhan, tetapi mereka tak mau mendengar. Setelah
beberapa lama, akhirnya wali itu pergi meninggalkan
mereka. Bayâzîd al-Bisthâmî, salah seorang wali
terbesar, selalu beribadah kepada Allah, bertakarub
hingga ia bisa mendengar pembicaraan para malaikat.

Ia telah sampai pada maqam di mana ia berusaha
mendekati Tuhan sambil berdoa, ?Ya Rabb, bukalah
bagiku pintu menuju Kehadiran-Mu!? Ia lalu mendengar
suara dalam hatinya yang berujar, ?Hai Bayâzîd, jika
engkau ingin berada di sisi-Ku, engkau harus menjadi
tiang yang tak diindahkan orang.? Makanya al-Hasan ibn
al-Manshûr berkata, ?hamba pilihan Tuhan ibarat bumi;
ia menerima segala jenis sampah tapi hanya menghasil
kan yang baik-baik. Baik orang saleh maupun pendosa
berjalan di atasnya (bumi).?

?Bumi? dimaknai sebagai kekuatan. Apa pun Kehendak
Tuhan, bumi menerimanya. Ia tak memiliki kehendak
sendiri. Nah, para waliullah mirip dengan bumi: ?semua
hal yang kotor dan buruk dilempar ke bumi,? dan ia
tetap menerimanya. Kata Arab ?qabîh? tak sekadar
bermakna ?kotor? dan ?buruk? tapi juga bermakna ?bau?
dan ?busuk? yang menggambarkan sampah paling jelek
yang dibuang ke bumi. Tetapi, setelah menerima sampah
busuk itu, ?bumi hanya menghasilkan yang baik-baik.?

Wali tidak memperlakukan kita seperti kita memperlaku
kan dirinya. Segala bentuk keburukan yang ia terima,
akan ia balas dengan kebaikan. Diriwayatkan bahwa
Bayâzîd perna menguji para ulama dengan
ungkapan-ungkapan yang sangat ekstatis (syathâhât)
hingga akhirnya mereka merajamnya. Itu terjadi karena
ketidakpahaman mereka terhadap maqam di mana ia
berucap. Bayâzîd bukanlah orang yang suka memperbuat
bidah, bahkan Ibn Taymiyyah sekalipun memuji
kesalehannya. Tetapi, ia hanya bermaksud menguji
mereka, karena mereka juga sebenarnya telah berusaha
menguji dirinya.

Akhirnya, seusai mereka merajam Bayâzîd, jasadnya
dilemparkan ke tempat pembuangan sampah. Sebenarnya ia
masih hidup, tetapi badannya sangat lemah. Setelah
terbaring dalam kondisi luka-luka selama tujuh hari,
tenaganya sedikit pulih dan ia bisa menggerakkan
badannya. Ia mulai mencari sesuatu yang bisa dimakan,
dan menemukan sepotong tulang dengan sedikit daging
busuk, yang mungkin dibuang orang seminggu sebelumnya.
Ketika ia hendak memungutnya, muncul seekor anjing
yang menggonggong dan berkata kepadanya, ?Ini wilayah
kekuasaanku, dan itu makananku. Kamu tak boleh
mengambilnya.? Tuhan memberinya kemampuan memahami
bahasa binatang.

Bayâzîd meriwayatkan, ?Aku bermunajat kepada Tuhan, Ya
Allah, ya Tuhanku, apa yang telah aku lakukan adalah
demi cintaku pada-Mu. Aku ingin mereka membunuhku,
tapi Engkau membuatku bergerak dan hidup. Dan ketika
aku hidup kembali, aku ingin mereka kembali mengantar
ku kepada kematian; lalu Engkau kembali membuatku
bergerak dan hidup, dan mereka akan merajamku lagi
kemudian. Engkau pun kembali menghidupkanku, begitu
berulang-ulang karena setiap kali mereka merajamku,
aku berdoa agar Engkau, Tuhanku, mengampuni dosa-dosa
mereka. Apa pun yang Engkau berikan sebagai balasan
doa dan perjuangan batinku, Engkau, ya Rabb, membuat
mereka berbagi pahala denganku.?

Kisah ini menunjukkan bagaimana kebanyakan wali akan
mencintai hamba-hamba-Nya ketika ia masuk ke dalam
cinta-Nya. Kini banyak sarjana muslim berkata, ?Para
wali sudah tak ada lagi.? Sebenarnya mereka masih ada,
namun karena hanya sedikit orang yang akan bisa
memahami kondisi para wali, maka mereka bersembunyi.
Pernyataan lain dari para ulama masa kini adalah,
Setiap mukmin itu wali.? Kalaulah demikian, tentu
Tuhan tak akan membedakan antara mukmin dan wali.

Walaupun demikian, siapakah yang benar-benar bisa
mengatakan bahwa dirinya seorang mukmin? Apakah mereka
tidak ingat dengan firman Allah: "Orang-orang Arab
badui itu berkata, ?Kami telah beriman.? Katakanlah
(kepada mereka), ?Kalian belum beriman, tetapi
katakanlah bahwa kami telah tunduk.? Karena iman itu
belum masuk ke dalam hati kalian, dan jika kalian taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi
sedikit pun pahala amalan kalian. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q 49:14)

Siapa yang dapat menjamin seseorang bahwa iman sudah
masuk ke dalam hatinya? Jaminan semacam itu tidak
diberikan oleh seorang muslim kepada muslim lainnya;
itu diberikan oleh Allah kepada orang yang percaya.
Di mana pun mereka berada, para wali akan membangun
tempat ibadah, zawiat, khâniqah, atau ribat
(tempat-tempat berkumpul untuk latihan dan praktik
spiritual). Setelah selesai dibangun, orang-orang dari
tempat yang jauh akan berdatangan mengunjungi tempat
tersebut, dan akan disambut.

Mereka (para wali) tak akan mengatakan, ?Kami tidak
mau menemui si ini atau si itu.? Pada zaman sekarang,
orang-orang biasanya berkata, ?Orang-orang ini musuh.
Kami tak bisa menemui mereka. Orang-orang ini suka
menghujat kami. Kami tak bisa menjumpai mereka.?
Tetapi, Nabi saw. menemui semua orang, entah kawan
maupun lawan. Dan Kami tidak mengutus kamu melainkan
kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q 34:28)

Jika musuh hendak menemui, beliau tetap akan berkenan
membukakan pintu. Karena para waliullah merupakan
pewaris maqam dan sifat para nabi, pintu mereka juga
harus selalu terbuka. Jika tidak, maka apa gunanya
kewalian? Allah menganugerahi kewalian kepada mereka
agar mereka membukakan telinga kepada manusia, bergaul
dengan mereka, dan menyeru mereka ke dalam Islam.
Ketika kita menutup pintu dan berkata, ?Aku tidak
bergaul dengan orang-orang itu,? berarti kita telah
mengucilkan diri sendiri dan menjadi penghalang jalan
menuju-Nya.

Kita harus bergaul dengan orang-orang dari berbagai
keyakinan, agama, dan kelompok untuk membawa mereka
kepada Kebenaran. Itulah sebabnya Syekh Agung menemui
setiap orang, dan kita berusaha mengikuti langkahnya.
Kita tak bisa menutup pintu dan berkata, ?Kalian bukan
anggota kelompok kami.? Kini segala sesuatu didasarkan
pada keanggotaan?demi uang. Mereka akan berkata,
Bayarlah lima ratus ribu dan Anda bisa menjadi anggota
kami.? Tidak ada lagi amal yang dilakukan secara
ikhlas karena Allah. ?Baik orang saleh maupun pendosa
berjalan dan berkeliling di atas bumi sebagai hamba
Tuhan.? Artinya, ia akan menanggung beban?ia tempat
pembuangan sampah semua orang. Sebagai balasannya, ia
justru mendoakan orang-orang agar hati mereka
berpaling kepada Tuhan.

Hamba pilihan Tuhan mengerahkan kemampuan terbaik
mereka untuk orang lain meskipun mereka memperlakukan
nya dengan sangat buruk. Itulah sebabnya dikatakan
bahwa baik orang saleh maupun pendosa berjalan di atas
bumi. Ibn ?Ajîbâh berkata, ?Dan sejahat-jahatnya
makhluk ciptaan Tuhan adalah mereka yang merasa
menjadi pilihan Tuhan, padahal mereka sebenarnya tidak
dermawan.? Seorang hamba pilihan Tuhan sangat
dermawan. Ia tidak pelit. Seorang hamba Tuhan selalu
bermurah hati dengan segala pemberian Tuhan, dan tidak
menahannya. Dan Allah Maha Memberi.

Nabi Muhammad saw. digambarkan Tuhan sebagai berikut:
"amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang
yang beriman. (Q 9:128) Dan tiada Kami mengutus kamu,
melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Q
21:107). Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad saw. akan meminta ampunan kepada Allah bagi
semua orang. Singkatnya, seorang hamba Tuhan tidak
boleh kikir. Manusia terburuk adalah mereka yang
mengklaim sebagai hamba pilihan Tuhan padahal mereka
bakhil. Bukan bakhil dalam urusan harta, tetapi bakhil
dalam arti tidak mau menanggung kesulitan orang lain
dan mengambil apa pun bentuk kebaikan yang dilimpahkan
Tuhan, untuk diberikan kepada orang lain.

Yang lebih buruk lagi adalah para hamba Tuhan yang
telah dianugerahi ilmu pengetahuan agama dan
makna-maknanya yang terdalam tetapi menyimpan ilmu
pengetahuan itu untuk diri sendiri dengan tidak
mengajarkannya kepada orang yang mampu menerimanya.
Mereka adalah para ulama yang mengemukakan kebohongan
tentang Tuhan dan menghalalkan sesuatu yang diharamkan
Tuhan. Pada masa sekarang kita bisa menunjukkan banyak
contoh mengenai hal semacam itu. Mereka, misalnya,
mengatakan bahwa Tuhan menginginkan agar manusia
mengabdikan hidupnya untuk kejahatan, mengejar tujuan
yang keliru, atau menyebarkan doktrin palsu.

Mereka hamba-hamba Tuhan yang bakhil secara spiritual.
Orang-orang semacam itu tak akan sukses dan, pada hari
pembalasan kelak, mereka akan dimasukkan ke dalam
golongan yang merugi. Mereka ibarat pohon yang dihiasi
dengan bunga-bunga yang indah pada musim semi, tetapi
meranggas dan tak berbuah pada musim gugur.

Untuk lebih jelasnya, seorang hamba Tuhan yang sejati
akan membawa dosa-dosa mereka yang berada dalam
bimbingannya dengan memohon ampunan Tuhan bagi mereka
dan dengan meminta-Nya untuk menganugerahi mereka apa
pun balasan pahala yang ia terima dari maqam apa pun
yang ia duduki saat itu. Ini berlaku bagi siapa pun
yang datang menemuinya.

Nabi bersabda: "Tuhan memerintahkan para malaikat
untuk menelusuri jalanan guna mencari orang-orang yang
sedang mengingat diri-Nya (berzikir). Ketika mereka
menemukan sekelompok orang yang sedang berzikir,
mereka akan memanggil malaikat yang lain dan para
malaikatpun mengerumuni tempat itu secara
berlapis-lapis hingga langit pertama. Lalu seseorang
yang bukan berasal dari kelompok tersebut, tapi hanya
datang untuk mendengarkan persoalan khusus, duduk
bersama mereka. Allah berfirman, ?Penyesalan tak akan
menimpa siapa pun yang duduk bersama mereka.?

Itu berarti seseorang yang datang hanya selama
beberapa menit, meskipun bukan termasuk anggota
kelompok tersebut, tetap akan memperoleh balasan
karena telah berkumpul bersama mereka. Siapa pun yang
datang menemui seorang wali, ia akan memberi orang itu
apa pun yang telah diberikan Tuhan dan nabi-Nya kepada
dirinya. Itulah makna kemurahan hati?lawan dari sikap
kikir. Itu berarti memberikan dengan penuh kasih
sayang apa yang telah Allah anugerahkan kepada
dirinya. Itu berarti mengambil alih dan menanggung
kesusahan dan persoalan orang-orang yang datang
menemuinya.

Al-Syiblî mengatakan, ?hamba pilihan Tuhan terlepas
dari ciptaan dan terkait pada Sang Mahabenar
(al-Haqq).? Ia melanjutkan, ?munqathi? ?an al-khalq,?
bermakna, ?hatinya terputus dari orang banyak dan
terhubung dengan Ilahi.? Secara harfiah, ungkapan itu
berarti bahwa ia melepaskan diri dari makhluk dan
secara spiritual menghubungkan diri dengan cinta-Nya.
Akan tetapi, dalam maknanya yang lebih dalam, ungkapan
itu juga berarti bahwa ia menolak segala bentuk
kepalsuan dan mencintai segala bentuk kebenaran.

Seorang hamba Tuhan tidak akan melibatkan diri ke
dalam persoalan yang tidak penting baginya, atau ke
dalam perbuatan dan pembicaraan orang-orang yang
bertentangan dengan Kebenaran. Ia terhubung dengan
Kebenaran. Ia menyukai segala sesuatu tentang
Kebenaran dan membenci segala bentuk kepalsuan. Ketika
ia melepaskan diri dari kepalsuan, ia membungkusnya,
seolah-olah ia tidak melihatnya, meskipun sebenarnya
ia benar-benar menyadarinya. Pada saat yang sama, ia
juga tidak mengecam atau membeberkan kepalsuan dan
perbuatan buruk yang dilakukan oleh orang-orang.

Ia menggabungkan diri dengan Kebenaran dan melepaskan
diri dari kepalsuan. Ia melakukan hal ini untuk
mengimbangi kepalsuan orang-orang dengan meletakkan
Kebenaran pada sisi timbangan lainnya. Jika kepalsuan
tidak terkendali, itu akan menyebabkan kehancuran baik
bagi umat maupun bagi dunia secara keseluruhan. Jadi,
para wali itu ibarat gunung dalam kehidupan umat;
mereka mengimbangi segala sesuatu sebagaimana gunung
membuat bumi tetap seimbang." Dan gunung-gunung
sebagai pasak. (Q 78:7)

Jika kepalsuan semakin tak teratasi, tidak akan ada
lagi keseimbangan di bumi, dan bumi akan terbalik.
Maka para wali membuat seimbang segala sesuatu. Itulah
makna dari firman Allah: Supaya kamu jangan melampaui
batas neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan
adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (Q
55:8?9). Kedua ayat itu mengandung arti, ?Jadikanlah
segala sesuatu seimbang dalam timbangan.? Jika para
wali tidak mengimbangi kepalsuan dengan beribadah,
jika mereka tidak menyeimbangkan kesalahan yang
dilakukan oleh para pelaku kejahatan dengan kebenaran,
maka dunia sudah musnah sejak lama.

Mengenai salah satu tanda datangnya kiamat, ?Abd Allâh
ibn ?Amr ibn al-?Âsh meriwayatkan bahwa Nabi saw.
pernah berkata: Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut
ilmu dari dada para ulama, tetapi Dia akan mencabut
ilmu dengan mencabut nyawa mereka hingga tiada lagi
orang yang menggantikan posisi mereka, dan orang-orang
pun menjadikan orang bodoh sebagai pimpinan mereka.
Mereka (para pemimpin bodoh) akan dimintai pendapat
lalu memberikan fatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan
menyesatkan.

Hamba-hamba yang saleh telah menyeimbangkan segala
sesuatu sejak masa Nabi Muhammad saw. Memang,
sepanjang zaman, mereka selalu menyeimbangkan
kepalsuan dengan kebenaran. Tetapi, sekarang
keseimbangan yang mereka bawakan kepada dunia itu
sudah mencapai batas akhir, sehingga tidak lagi
tercipta keseimbangan. Memang, lemahnya naluri
keseimbangan telah menjadi ciri umum zaman kita
sekarang. Itulah sebabnya saat ini kita menyaksikan
banyak sekali pembunuhan. Dan ketika semua orang
berbicara tentang perdamaian, kenyataannya di
mana-mana orang meregang nyawa. Semoga Tuhan menjaga
kita dalam lindungan hamba-hamba-Nya yang saleh yang
telah Dia anugerahi pengetahuan, dan Dia amanatkan
bimbingan umat Muhammad, serta mengimbangi perbuatan
kita dengan kebaikan.

Nabi Muhammad saw. bersabda: Setelahku akan ada para
khalifah, dan setelah para khalifah akan ada para
pangeran, dan setelah para pangeran akan ada para
raja, dan setelah para raja akan ada para penguasa
tiran. Dan setelah para penguasa tiran akan ada
seseorang dari keluargaku (ahlulbait) yang akan
memenuhi dunia dengan keadilan, dan setelahnya akan
ada al-Qahtânî. Demi Yang memberiku Kebenaran, tiada
kabar yang terlewat.

Para khalifah yang disebut dalam hadis ini adalah
empat khalifah teladan, yaitu Abû Bakr, Umar, ?Utsmân,
dan ?Alî?semoga Allah meridai mereka. Sedangkan para
pangeran dalam hadis itu adalah para khalifah Bani
Umayyah di Damaskus dan para khalifah Bani Abbasiyah
di Bagdad. Sementara para raja adalah para sultan
Utsmani di Istanbul. Setelah para raja, menurut hadis
itu, akan ada para penguasa tiran, yaitu yang biasa
kita saksikan sekarang.

Para wali tidak melihat masa depan yang disebutkan
dalam hadis semacam itu sebagai masa depan yang sangat
jauh. Mereka berbicara kepada siapa yang mau belajar
dari mereka, bahwa hadis-hadis tersebut adalah
rambu-rambu bagi manusia di sepanjang jalan menuju
akhirat. Kalau kita berperilaku seperti orang buta,
mengabaikan tanda-tanda zaman, lantas apa gunanya
petunjuk yang sangat terang itu? Tugas para wali,
sebagai pewaris para nabi, adalah mengingatkan
manusia, memberi kabar gembira (basyîr) dan peringatan
(nadzîr).

Mari kita perhatikan petunjuk terang yang dibawa Nabi
saw. kepada kita semua, dan siap-siap menghadapi zaman
penuh godaan. Dengan mengikuti rambu-rambu tersebut,
kita berharap bisa mewujudkan era keemasan peradaban
nabawi, era yang belum pernah dunia saksikan.

Syekh Muhammad Nâzim ?Adil al-Qubrusî al-Haqqânî
al-Naqsyabandî,12 Rabiul Awal 1424, 11 Mei 2003
Lefke, Cyprus



BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

(dr milis muslimsources)


Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah bergadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.



Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemengangan (kepada rasul-Nya) atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. (QS Al Maidah : 52)



Sampaikan kabar gembira pada malam hari, bahwa sang fajar pasti akan datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah, kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa pertolongan akan datang secepar kelebatan cahaya dan kedipan mata, kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.



Saat Anda melihat hamparang padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebuh yang rimbun penuh hijau dedaunan.



Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa tali itu akan segera putus.



Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.



Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu karena pertolongan Ilahi membuka ?jendela? seraya berkata : ?Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim (QS : Al-Anbiya : 69).



Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu tak lain karena suara agung kala itu bertitah : ?Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk padaku? (QS : Asy Syu?ara : 62).



Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad S.A.W yang ma?shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga rasa aman, tenteram, dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.



Mereka yang terpaku pada waktu mereka yang terbatas dan pada kondisi mereka yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka saja. Padahal mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir, dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.



Maka dari itu, janganlah pernah merasa terhimpit sejengkal pun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapa pun hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang ghaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru, setelah itu semua, tetapi sesungguhnya setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.



Sumber : La Thazan oleh Dr. ?Aidh Al-qarni





YANG LALU BIAR BERLALU

(dr milis muslimsources)


Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad, dan mengubur masa depan yang belum terjadi.



Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ruang penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam penjara pengacuhan selamanya, atau diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.



Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam, selamatkan diri Anda dari bayangan masa lampau! Adakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, air susu ke payudara ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingat keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakarann emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naïf, ironis, memprihatikan, dan sekaligus menakutkan.



Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang demikian sangat brharga. Dalam Al-Qur?an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, ?Itu adalah umat yang lalu.? Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.



Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu. Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikan :? Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya?. Dan konon kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini :?Mengapa engkau tidak menarik gerobak?? ?Aku benci khayalan,? jawab keledai.



Adalah bencana besar manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.



Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikit pun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka dari itu, janganlah pernah melawan sunnah kehidupan.





Sumber : La Thazan oleh Dr. ?Aidh Al-qarni




Tuesday, September 14, 2004

PT Telkom Masuk 1000 Besar Dunia



MANAJEMEN PT Telkom hari-hari ini bergembira karena BUMN itu masuk dalam satu dari 1.000 perusahaan paling menguntungkan di dunia versi majalah ekonomi dunia bergengsi, BusinessWeek. Dalam terbitannya edisi No 8/III/4 Agustus 2004, majalah itu memasukkan PT Telekomunikasi Indonesia dalam peringkat ke-686 dari 1.000 perusahaan paling menguntungkan menurut mereka.

MEMBANGGAKAN, karena PT Telkom merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang masuk peringkat 1.000 terbaik, ujar Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Kristiono, Rabu (28/7) di Jakarta. Menurut dia, menjadi kebanggaan juga bahwa PT Telkom mengalahkan banyak perusahaan telekomunikasi kelas dunia lainnya yang masuk dalam peringkat 1.000 itu. Antara lain Cable & Wireless (Inggris, 991), Telekom Austria (Austria, 775), Bharti (India, 948), Telkom Afrika Selatan (812). Bahkan, dengan Singapore Airlines, perusahaan penerbangan yang paling disukai di dunia, PT Telkom masih unggul, karena Singapore Airlines berada pada peringkat ke-740.

Sementara Presiden Komisaris PT Telkom Tanri Abeng menganggap masuknya PT Telkom dalam peringkat 1.000 perusahaan yang paling untung di dunia itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. PT Telkom menjadi proxy (wakil) Indonesia di mata dunia apalagi BUMN itu masih diterima di New York Stock Exchange (NYSE).

Namun, masih menjadi ganjalan, PT Telkom sewaktu penilaian ini dibuat, 31 Mei 2004, kalah oleh Telekom Malaysia yang berada di peringkat 651. Walau dengan Maxis Communications PT Telkom masih unggul karena operator yang pernah ingin membeli saham operator seluler GSM Indonesia, PT Excelcomindo Pratama, itu hanya berada pada peringkat 970.

Tanri Abeng mengungkapkan, secara nyata kini PT Telkom sudah menyamai Telekom Malaysia. Ketika peringkat ini dibuat, kapitalisasi pasar PT Telkom baru mencapai 8,042 miliar dollar AS, sementara Telekom Malaysia sudah 8,508 miliar dollar AS.

Akhir Mei 2004, nilai saham PT Telkom hanya Rp 7.400, tetapi hari Selasa 27 Juli 2004 sudah mencapai Rp 7.700. "Kapitalisasi pasar PT Telkom hari-hari ini sudah mencapai 8,51 miliar dollar AS, yang berarti sudah menyamai, bahkan melampaui Telekom Malaysia," kata Tanri Abeng.

Baik Tanri maupun Kristiono yakin bahwa pada akhir tahun ini peringkat PT Telkom akan melampaui Telekom Malaysia sebab kapitalisasi pasarnya sudah beranjak naik.

Ke-1.000 perusahaan yang mendapat peringkat dari jutaan yang ada di dunia, sementara di ASEAN hanya terpilih 14 perusahaan. Mereka adalah PT Telkom dari Indonesia, lima perusahaan masing-masing dari Malaysia dan Singapura serta tiga perusahaan dari Thailand. Tidak tampak nama-nama perusahaan dari negara anggota ASEAN lain, semisal Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, atau Kamboja.

Bagi PT Telkom dan Indonesia, masuknya BUMN itu di 1.000 perusahaan yang paling menguntungkan, walau di peringkat ke-686, membanggakan karena merupakan yang pertama kali. Ini berarti, menurut Kristiono, PT Telkom diakui dunia memiliki nilai (value) yang tinggi.

Katanya, kemampuan PT Telkom sudah dapat diterima dunia karena pembuktiannya bukan dilakukan oleh PT Telkom sendiri melainkan oleh lembaga lain yang mandiri. Ini juga menjadi semacam pembangkitan kepercayaan diri bagi bangsa, "Ternyata kita tidak jelek-jelek amat."

Berkaitan dengan itu, posisi ini akan mempermulus penerapan visi BUMN itu yang ingin berkembang sebagai pemain regional dari ukuran nilai perusahaan. Saat ini, PT Telkom sudah boleh membanggakan diri sebagai perusahaan publik yang sejajar dengan perusahaan kelas dunia lainnya.

Kristiono menolak mengungkapkan apakah ada perusahaan lain di Indonesia yang sebenarnya berpeluang masuk ke daftar 1.000 perusahaan yang menguntungkan. Namun, kalau dilihat besarnya, mungkin Pertamina dan PLN, hanya saja mereka tidak listed di New York Stock Exchange (NYSE). Karena belum listed, Pertamina dan PLN belum bisa diukur kapitalisasi pasarnya.

Sementara Direktur Keuangan PT Telkom Rinaldi Firmansyah CFA menilai bahwa dengan peringkat itu PT Telkom sudah masuk dalam layar, masuk dalam teleskop para investor dan para pengambil keputusan. "Ini membuat langkah PT Telkom semakin diperhatikan dunia," katanya.

Rinaldi dimintai pendapat sebagai analis karena memiliki brevet atau sertifikat CFA (Chartered Financial Analyst) yang jumlahnya tidak banyak di dunia. CFA adalah gelar profesi yang diberikan kepada individu yang berhasil tiga kali lulus tiga tahun berturut-turut dalam ujian kemampuan menganalisa keuangan dan investasi.

CFA dikeluarkan oleh CFA Institute di Virginia, AS. Di Indonesia ada 38 orang CFA yang tergabung dalam ISIP (Indonesian Society of Investment Professionals) dan mereka kebanyakan bekerja sebagai analis di lembaga sekuritas.

Menurut Rinaldi, dari masuknya PT Telkom ke dalam 1.000 nama perusahaan terbaik di dunia, ada beberapa hal yang perlu dicatat. Yang pasti adalah harus meningkatkan kinerjanya, apalagi karena perusahaan publik ini tercatat di NYSE.

Sementara Tanri Abeng menilai, pertumbuhan PT Telkom demikian baik sehingga peluang untuk melampaui Telekom Malaysia sangat terbuka. PT Telkom memiliki sumber pertumbuhan (source of growth) yang besar tidak hanya dari pertumbuhan telepon tetap (fixed) tetapi juga dari seluler (wireless), sementara Telekom Malaysia tidak seberuntung itu. Telepon tetap nirkabel (fixed wireless) di PT Telkom menjadi sumber pertumbuhan, sementara seluler lewat PT Telkomsel juga berkembang pesat.

Visi PT Telkom sudah mencapai regional, hanya saja belum melakukan internasionalisasi. Telekom Malaysia sejauh ini sudah merambah luar negerinya, PT Telkom belum, karena peluang di dalam negeri masih sangat besar.

Namun, katanya, PT Telkom memiliki kemampuan sebagai pemain global, pemain kelas dunia. "PT Telkom dengan peringkat itu boleh dikatakan mampu mempertahankan standar manajemen global yang bagi pelanggan memberi jaminan pelayanan prima," katanya.

Selain itu, bagi investor, dengan kemampuan PT Telkom bertahan di NYSE, berarti pengelolaan perusahaan mengikuti standar NYSE yang ketat. "Investor akan enak tidur karena tidak ada hangky-pangky, karena PT Telkom masuk dalam jaringan internasional," ujarnya.

KRISTIONO berpendapat, sebenarnya kita memiliki kompetensi yang memang diakui dunia. Ia mencatat keberhasilan pelajar kita dalam olimpiade fisika dunia dan menang. Indeks pengembangan sumber daya manusia, investasinya, kalau dikatakan menurun rata-rata benar tetapi tidak berarti kita tidak mampu menelurkan juara.

Selama ini di dalam negeri, PT Telkom menguasai 14 persen 15 persen kapitalisasi pasar, yang berarti 14-15 persen di BEJ baru peringkat 686 di dunia. Dengan ukuran itu, katanya, PT Telkom dapat mengecek statusnya dan mengetahui posisinya secara tepat di tataran (landsekap) dunia.

Dengan posisi itu, Telkom akan mampu melaksanakan visinya menjadi pemain yang disegani di tingkat regional. Namun, manajemen juga harus mampu mempertahankan pertumbuhan di atas rata-rata industri dengan cara memelihara posisi pemimpin pasar.

Kristiono yakin, jika melihat pertumbuhan yang terjadi, tahun depan PT Telkom akan masuk ke Global 500, tidak Global 686 lagi. Pertumbuhan usaha PT Telkom dewasa ini yang 25 persen termasuk sangat baik, bahkan lebih baik dari rata-rata industri karena tak banyak yang punya pertumbuhan sebesar itu di dunia. Rata-rata industri telekomunikasi di dunia tumbuh 10 persen per tahun.

Ditanya apakah keberhasilan masuknya PT Telkom ke kelompok 1.000 bukan karena kontribusi anak perusahaannya, PT Telkomsel, yang cukup besar, Kristiono mengakuinya. PT Telkom merupakan integrated operator yang punya lini bisnis macam-macam, termasuk seluler lewat PT Telkomsel.

Menurut keterangan lain, merupakan hal yang umum jika semua hasil konsolidasi anak- anak perusahaan dimasukkan. SingTel dari Singapura, misalnya, juga mencatatkan laporan keuangan konsolidasi antara lain dari Telkomsel, walau anak perusahaan SingTel di Australia, Optus, tidak lolos dalam 1.000 nama dunia.

Seluler, kata Kristiono, di mana pun tumbuh sangat tinggi, bisa sampai rata-rata 30 persen, tetapi di Telkomsel lebih dari 48 persen. Sedangkan telepon kabel (wireline) dunia tumbuh dengan rata-rata 6 persen.

Di PT Telkom wireline selama ini tumbuh dengan 9,6 persen, namun dengan digunakannya teknologi nirkabel, pertumbuhan akan mencapai 14 persen sampai 15 persen setahun. Tahun 2004 dengan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 2,5 triliun, PT Telkom akan membangun jaringan untuk sebanyak 1,2 juta pelanggan lewat TelkomFlexi.

Kata Kristiono, peluang telepon kabel tetap (fixed line) masih sangat baik untuk negara yang penetrasinya masih rendah seperti di Indonesia. Pembangunan telepon tetap yang 15 persen akan terus dipertahankan selain tetap mengembangkan telepon seluler.

Juga layanan akses pita lebar (broadband) yang ternyata memiliki potensi tetapi masih harus didorong. Bagi PT Telkom, akses pita lebar dapat dilayani dengan prasarana yang sudah ada, tidak perlu membangun lagi sehingga praktis biayanya lebih murah.

Masuknya Telkom ke 1.000 terbaik sebenarnya tak akan memengaruhi harga saham BUMN yang go public tahun 1995 itu, karena para analis memiliki tolok ukur-tolok ukur tersendiri. "Kebanggaannya lebih ke internal, dalam tubuh PT Telkom sendiri," katanya.

Ia mengakui, dengan peringkat ia motivasi karyawan akan tergugah dan mereka akan mampu mengukur diri, ada di posisi mana dalam industri secara global ini. "Bisa diketahui kita masih kalah dari mana saja, gap-nya berapa besar. Misalnya, ketika akan mengejar Telekom Malaysia, apa kekurangan mereka walau tidak head to head dengan mereka," katanya.

Kalau dilihat dari ukuran-ukuran yang digunakan lalu dicocokkan dengan kapitalisasi pasar, saat ini yang terbaik yang cuma PT Telkom. Tetapi, kalau digunakan ukuran lain, misalnya excellent dalam sumber daya manusia , bisa jadi ada yang lebih unggul. Meski demikian, nilai pasar, market value, tetap merepresentasikan keseluruhan aspek, tidak cuma SDM saja misalnya.

Kristiono mengakui, masuknya PT Telkom dalam kelompok 1.000 ini masih diragukan sebagian orang kebenarannya. Ada yang bilang PT Telkom belum efisien, tetapi ia balik bertanya, ukurannya dari mana?

Ebitda (earn before interest, tax, depreciation and amortization) margin PT Telkom terbaik selama ini dan belum ada yang mengalahkan. Jika rata-rata industri telekomunikasi hanya 30-an persen, PT Telkom dan anak-anak perusahaannya sampai 64 persen, tertinggi di dunia. "Secara agregat (pembangkit), secara makro, itu sudah mencerminkan efisiensi," kata Kristiono menjawab keraguan sebagian masyarakat. Walau begitu ia mengakui, jika didetailkan, dilihat sampai ke sekecil-kecilnya, memang ada yang masih perlu diefisienkan.

Dibandingkan dengan industri, PT Telkom sebenarnya cukup baik. Misalnya dibandingkan dengan America Telecom (Meksiko), nilai pasarnya lebih tinggi karena operator Meksiko itu hanya 6,987 miliar dollar AS. Atau dengan Maxis Communication dari Malaysia yang nilai pasarnya 5,532 miliar dollar AS dibandingkan dengan Indonesia yang 8,042 miliar dollar AS.

Demikian pula, PT Telkom Indonesia mengungguli China Unicom, operator dengan 100 juta pelanggan di Republik Rakyat China yang sebenarnya menempati nomor urut 565. Dalam hitungan hasilnya (yield), China Unicom hanya mendapat 1,6 persen sementara PT Telkom mendapat 4,5 persen.

Bahkan, dalam perolehan atas ekuitas (return on equity/ROE) Telkom rata-rata mengungguli industri dengan 30,5 persen.

Sementara, misalnya, Telstra dari Australia hanya 30 persen, Korea Telecom yang jago hanya 12,2 persen. SingTel saja hanya 12,4 persen. (HW)



Ber-Islam (berserah diri)

(dr milis Daarut-Tauhiid)


Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk mengakui adanya TUhan atau tidak. Pilihan untuk Atheis atau pilihan untuk beragama. Pilihan untuk memeluk agama Islam atau memilih agama lain.



"Tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam, karena sesungguhnya telah jelas antara kebenaran (Islam) dan kesesatan (kekafiran). Maka siapa yang mengingkari thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang amat kokoh yang tidak akan putus, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al Baqarah : 256)



"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu." (QS Adz-Dzaariyat : 56)

Pengertian beribadah dalam Islam bukan hanya ibadah ritual seperti shalat, puasa, haji, dzikir, dll. Ibadah adalah menjalankan kehidupan berdasarkan ketentuan Allah/syariat Islam secara sempurna (kaaffah) dengan niat ikhlas mencari ridha Allah.



"Hai orang-orang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaaffah), janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS Al Baqarah : 208)



Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilalil Quran menjelaskan tentang ayat tersebut. Pilihan arah kehidupan hanya dua, yaitu masuk Islam secara keseluruhan atau mengikuti langkah syaitan. Memilih petunjuk atau kesesatan. Tidak ada posisi di tengah-tengah. Tidak ada setengah jalan Islam dan setengah jalan syaitan. Bila memilih Islam maka ambillah secara keseluruhan dan tinggalkan yang tidak Islami/jahiliyah secara keseluruhan pula.



"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan RasulNya agar Rasul mengadili di antara mereka adalah ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka adalah orang-orang yang beruntung." (QS An-Nuur : 51)



"Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi perempuan mukmin apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) bagi urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya mereka telah sesat dengan kesesatan yang nyata." (QS Al-Ahzab : 36)



"Pada hari ini Aku sempurnakan bagiamu agamamu dan Aku cukupkan atas kamu nikmatKu dan Aku ridha Islam sebagai agamamu." (QS Al-Maidah : 3)



"Kebenaran itu apa yang turun dari Rabb-mu, sebab itu janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu menerimanya." (QS Al Baqarah : 147)



"Dan katakanlah : Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu, barang siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman dan barangsiapa yang ingin kafir biarkanlah ia kafir." (QS Al Kahfi : 29)



Al Quranul Karim

Fi Zhilalil Quran jilid 2, Sayyid

POSITIVE PSYCHOLOGY

(dr milis Daarut-Tauhiid)

rekan Milis ysh

Almarhum Guru saya (lewat buku bukunya) , DONALD O CLIFTON 1924-2003,selama
lima dekade sejak beliau menjadi guru psikologi di University of Nebraska di
awal tahun 50-an, beliau merasa ada masalah besar dalam ilmu psikologi yang
kebanyakan mempelajari APA YANG SALAH dari seseorang, sehingga beliau mulai
meneliti tentang APA YANG BAIK/BENAR dari seseorang sampai akhirnya beliau
di daulat menjadi THE GRANDFATHER OF POSITIVE PSYCHOLOGY dan THE FATHER OF
STRENGTH PSYCHOLOGY.

Hasil penelitian beliau dan kawan2nya selama lima dekade adalah bahwa
ternyata manusia membutuhkan lebih banyak masukkan positive agar bisa lebih
bahagia, lebih produktif, lebih bisa membahagiakan orang lain padahal
didalam kehidupan kita sehari hari sengaja atau tidak sengaja ,kita lebih
sering mengeritik dan menggunjingkan orang lain dibandingkan dengan
memberikan penghargaan dan pujian

Dalam kehidupan perkawinan yang sehat Magic Ratio minimum adalah 5:1, antara
kata kata /tindakan positif dibandingkan negatif dan penelitian menunjukan
bahwa apabila didalam perkawinan, Magic Ratio 1:1, kemungkinan terjadinya
perceraian adalah 94% oleh sebab itu terhadap pasangan kita, sebaiknya
hindari mengumbar kritikan, perbanyak pujian dan penghargaan atas kelebihan
pasangan kita. Sampaikan data ini kepada
pasangan kita agar komunikasi menjadi jauh lebih baik

Di Organisasi, di Perusahaan, Magic Ratio minimum adalah 3:1 agar bisa
sangat produktif dan komunikatif dengan maksimum 13:1 agar kita tidak
mengabaikan kelemahan kita dan tetap pada jalur berfokus pada kekuatan dan
menyiasati kelemahan. Sampaikan data ini kepada Boss , rekan kerja dan anak
buah kita juga agar suasana kerja menjadi jauh lebih baik, kerjasama
meningkat,biaya kesehatan lebih rendah.

Al Ishraa ayat 53 : dan katakanlah kepada hamba hamba Ku "hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).Sesungguhnya setan itu
menimbulkan perselisihan diantara mereka.Sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi manusia

Mulai saat ini, marilah dimulai dengan kita yang tergabung dalam komunitas
milis Daarut Tauhiid mulai membiasakan diri menyebarkan energi positif dan
mencegah penyebaran energi negatif agar menjadi kelompok yang produktif dan
menjadi agen perubahan yang positif, karena kalau setiap orang menyebar
emosi positif kepada dua orang lainnya setiap harinya dan kedua orang
tersebut masing masing juga menebarkan emosi positif ke dua orang rekannya
dan begitu seterusnya maka dalam waktu 40 hari saja sudah ada kira kira 1
Trilyun (dua pangkat 40) energi positif yang tersebar disekeliling kita.

(intinya diambil dari buku "How Full is your Bucket" Tom Rath and Donald
Clifton 2004)

Semoga kita semua mendapatkan Keselamatan, Rahmat dan Berkah dari -NYA

Rama Royani




Kehidupan yang Sederhana

(dr milis Daarut-Tauhiid)

Mawlana Syaikh Nazhim Adil al Haqqani as Sayid
( Mufti Turki, Syaikhul Hadist an Nabawiyya,
Mursyid Naqshbandy Haqqani Sufi Way )
Ditranslasi dari Servanthood & What It Is


Kalian dapat saja meraih kesempatan lebih untuk
memperoleh kenikmatan dan kepuasan dari hasrat kalian.
Namun seiring dengan bertambahnya kesempatan itu, maka
meningkat pula beban yang harus kalian tanggung.
Kalian hendaknya mencoba mencari cara untuk menjadi
orang yang sederhana dalam hidup kalian, dengan cara
hidup yang mudan dan beban yang ringan. Bila kalian
sederhana, hidup kalian tidak akan rumit.

Kesederhanaanlah yang terbaik bagi hidup seseorang
karena menjadikan orang menyatu dengan alam. Semakin
banyak orang meninggalkan alam, makin banyak pula
mereka tertimpa kesulitan. Bila kalian ramah terhadap
alam, tubuh kalian akan merasakan kenyamanan dan
kedamaian. Lalu jiwa kalian akan jauh lebih nyaman.
Grandsyaikh berkata, ?Saya heran pada manusia, mereka
dapat memperoleh hidup yang manis dan nikmat, tetapi
mereka malah memilih kehidupan yang sukar dan hambar.?


Kekekalan

Bergegaslah untuk memperoleh rahmat dan pertolongan
dari Samudera Berkah-Nya yang tak berkesudahan.
Raihlah sebanyak mungkin karena sungguh tak ternilai
bagi kehidupan akhirat kalian dan untuk Hari
Perhitungan. Walaupun kalian berbekal amal baik dan
selalu berdoa (bergunung-gunung), kalian akan menyesal
dan menyalahkan diri sendiri kalau kalian tidak dapat
berbekal lebih.

Kebanyakan manusia takut dan menaruh harapan pada
hidup yang fana ini dan tidak pernah memikirkan
kehidupan yang kekal. Semua dalam hidup ini adalah
fana. Hanya Iman kalian yang kekal. Bertaubatlah,
memohon ampun dan bergegaslah menuju kehidupan yang
kekal!

Barangsiapa yang percaya pada kehidupan yang kekal
akan mengatakan, ?Bila kami mendapat kesukaran, maka
kami akan bersabar demi keridhaan Tuhan kami.? Mereka
akan diberi balasan di akhirat nanti. Itulah
kesempurnaan.

Orang yang beriman senang dihancurkan, karena dia
mengetahui bahwa setelah penderitaan di dunia ini,
maka akan datang kehidupan di akhirat yang kekal. Dia
ridha dengan Tuhannya dan berharap dianugerahi sebuah
kehidupan yang kekal dari Samudera Rahmat-Nya yang tak
bertepi. Hidup ini singkat. Tetapi kita tahu bahwa
setelah itu kita akan pindah ke kehidupan yang lain,
yang kekal, yang memang diciptakan untuk kita.

Ingatlah, Kita mencapai penghujung masa dan dalam
sekejap saja, semuanya akan lenyap. Jangan membayang
kan bahwa hari-hari yang telah berlalu akan muncul
kembali. Perubahan yang cepat akan menghampiri bumi.
Ingatlah bahwa keberadaan kita di bumi ini adalah
karena keterlibatan surgawi, bukan atas kehendak atau
keinginan kita sendiri. Bersiaplah untuk menghadapi
kejadian-kejadian yang besar.Mengerikan. Hanya dengan
Iman yang kuat kalian dapat menghadapi apa yang akan
datang itu.

Imam Mahdi as akan membawa pembaharuan bagi semuanya.
Dan bagi setiap jiwa dan raga setiap manusia yang
hidup (dan beliau akan membawa suatu kekuatan baru
dari al-Quran). Kejadian yang sangat dahsyat akan
terjadi. Banyak orang yang akan meninggal. Kehidupan
yang baru itu untuk mereka yang masih hidup.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman dalam kitab suci
al-Quran, ?Wahai Nabi, serukan pada ummat manusia
bahwa hari akhir sudah dekat dan bahwa Hari
Perhitungan sudah dekat.? Orang-orang yang beriman
dapat mengambil pelajaran dari hal ini.

Merupakan sunnah Nabi, untuk memperlihatkan bahwa Hari
Perhitungan sudah dekat. Jadi bagaimana mungkin kita
mengatakan bahwa Hari Akhir masih lama? Apa gunanya
berpikir seperti itu? Sebelum Hari Perhitungan, Imam
Mahdi as dan Nabi Isa as akan muncul, dan mereka akan
membersihkan dunia dan mengambil alih dunia dari
orang-orang kafir.

Kemudian Anti Kristus (Dajjal) akan muncul untuk
menghimpun orang-orang kafir yang masih tersisa dan
mereka akan memerangi orang-orang mukmin. Tetapi
mereka akan dihabisi oleh pedang Nabi Isa dan Imam
Mahdi as dan yang akan tersisa hanyalah Islam. Ini
adalah kebenaran dan kita percaya akan hal ini, karena
Allah dan Nabi-Nya telah mengabarkan hal ini. Jika
kalian tidak mempercayainya, kalian akan meninggalkan
dunia ini tanpa Iman dan akan dilemparkan ke Samudera
Penindasan.

Imam Mahdi akan datang, dan melalui salurannya,
melalui hati, akan dituangkan pengetahuan murni yang
belum pernah disentuh oleh siapa pun, didengar,
dilihat atau diketahui sebelumnya. Karenanya seluruh
Awliya menanti dan mendambakannya. Hati orang-orang
yang beriman akan dipersiapkan dan dengan sendirinya
mereka akan mendambakan sesuatu yang lain.

Masa tirani akan berakhir. Jangan mengira bahwa tidak
akan terjadi apa-apa. Hal ini sedang berlangsung!
Kabar gembira. Semuanya akan dihilang kan. Berharaplah
dari hari ke hari. Lebih baik ditindas daripada
menjadi penindas.

Dalam hidup tak akan ada sesuatu pun yang tetap sama
seperti sekarang ini. Tidak! Akan ada penampilan yang
baru. Jangan tertipu hanya karena kalian melihat air
mengalir dari keran. Tangkinya kosong. Yang kalian
lihat hanya yang masih tersisa dalam saluran. Nanti
seperti ini. Perlahan semuanya turun, lalu berakhir.
Dalam sebuah hadist: "Berlatihlah menyelami
keadaan-keadaan yang sulit dan persiapkan diri kalian,
karena kemudahan tidak akan berlanjut terus".

Wa min Allah at Taufiq