Senyam-Senyum Negeri Pelangi (Bagian 2)
(sambungan e-mail Joel dr Johannesburg)
Rekan-rekan sekalian, di tengah berbagai godaan untuk
menulis, akhirnya rampung juga tulisan kedua untuk Bab
1 ini.
Menulis yang tadinya hanya kegiatan iseng untuk
membunuh waktu, kini seakan jadi hobi. Tiap hari ada
saja inspirasi-inspirasi yang muncul. Entah itu
tentang negara Afrika Selatan atau hal-hal umum.
Welcome kalau ada segala macam input dan feedback.
Entah saran, kritik, protes bahkan caci maki atau
kecaman. Silakan bisa disampaikan lewat milis ini atau
langsung japri. Kalau memang benar jadi buku,
nama-namanya walau hanya sekedar sedikit komentar
tentu takkan lupa disebut di buku.
Oke, selamat membaca, dan kali ini saya tidak ingatkan
untuk tersenyum, karena saya tahu, Anda pun sedang
tersenyum saat ini. Sekali lagi selamat membaca.
joel@joburg
April 29, 2004 08h53
Tiga Ibukota
Pernah dengar ibukota Afrika Selatan? Mungkin ada yang
menebak salah satu dari dua kota terbesarnya,
Johannesburg atau Cape Town. Kota yang disebut pertama
memang kota besar yang jadi pusat bisnis, meski
demikian Johannesburg bukanlah ibukota Afsel.
Cape Town ibukotanya? Bisa betul, bisa juga tidak,
tergantung yang ditanya ibukota untuk fungsi apa. Lho?
Afsel memiliki tiga ibukota, yaitu Pretoria, Cape Town
dan Bloemfontein. Masing-masing secara berurutan
berfungsi sebagai ibukota administratif, legislatif
dan yudikatif.
Lalu bagaimana jika pertanyaan ibukota Afsel muncul
saat anda duduk di kursi panas kuis "Who Wants To Be A
Milionaire"? Tantowi Yahya pun tidak bertanya secara
spesifik ibukota untuk fungsi apa. Kalau bingung
menjawab, ambil saja pilihan bantuan "call a friend"
dan coba telepon Thabo Mvuyelwa Mbeki. Presiden Afsel
itu pasti tahu kota mana yang benar-benar disebut
sebagai ibukota negerinya.
Propinsi Emas
Dari sembilan propinsi di Afsel, propinsi Gauteng lah
yang menjadi propinsi emas. Emas dalam arti sebenarnya
dan juga dalam arti kiasan.
Gauteng dalam bahasa suku Sotho berarti "Tempat Emas".
Ya, pada masanya, emas ditambang besar-besaran di
propinsi ini. Salah satu dari bekas tambang emas itu
kini berubah menjadi tambang uang, alias dialihkan
menjadi tempat wisata. Sambil menikmati santap, para
pengunjung disuguhi nostalgia suasana pertambangan.
Emas dalam arti kiasan karena propinsi ini jadi
jantung kegiatan finansial dan industri. Gauteng
menghasilkan 37% GDP dan memiliki 70% tenaga kerja
negeri itu. Dua kota utama Afsel ada di sini, yaitu
Pretoria (ibukota administratif Afsel) dan
Johannesburg (ibukota propinsi Gauteng).
Johannesburg Yang (Katanya) Jahat
"Welcome to Johannesburg. We want you to have a safe
and enjoyable visit. . Blah blah blah . So we would
like to provide you with some simple safety tips for
the time you spend in Johannesburg."
Begitu bunyi kutipan yang diambil dari situs resmi
kota Johannesburg. Disebut, tak kurang ada 23 tips
secara umum untuk menghindari kriminalitas di kota
ini. Belum lagi tips-tips khusus bilamana ke tempat
hiburan, menjelajahi kota atau sekedar makan di luar.
Segala tips-tips sejatinya malah memberikan nuansa
seram Johannesburg. Dan lebih seram lagi kalau dengar
cerita beberapa orang tentang kota ini. Tak satupun
hal baik diceritakan.
"Hati-hati, banyak copet dan jambret," kata teman yang
ayahnya pernah tugas di sini.
"Mati aja lu! Temanku pernah dirampok di lampu merah",
bilang teman yang lain.
"Di Johannesburg mah biasa kalau melihat orang mati di
jalan," cerita seseorang di Kedutaan Afsel di Jakarta.
Jadi, perhatikan benar semua tips-tipsnya, atau darah
hanya akan mengentalkan warna merah Negeri Pelangi.
Charlize Tharon, Peletak Negara Afsel di Peta
Lewat perannya di film Monster, Charlize Theron
dianugerahi sebagai aktris terbaik ajang Oscar tahun
ini. Tak ada yang menyangka, aktris cantik yang sukses
di Hollywood itu lahir di Benoni, suatu kampung
pertanian di utara Johannesburg.
Beberapa waktu setelah menggenggam Oscar, Theron
pulang kampung. Kini ia lebih diterima para
keluarganya, beda sekali dengan dulu. Ia kena getah
saat ibu kandungnya menembak mati ayah Theron ketika
Theron masih remaja.
Di negeri kelahirannya, tak lupa pula Theron sowan ke
presiden kulit hitam pertama negeri itu, Nelson
Mandela. Kedua tokoh yang saling mengagumi itu
berpelukan sambil menangis sesenggukan.
"Saya sangat menyukai dan mengagumi Anda", puji
Theron. Mandela membalas, "Kau adalah peletak negara
Afsel di peta. Siapa saja yang melihat engkau, akan
tahu kalau ada negara yang bernama Afrika Selatan."
Senyum Negeri Pelangi, Senyum Mandela dan Senyum Anda
Pernah terbayang seperti apa senyum Afsel seandainya
negeri itu bisa tersenyum? Tepat, seperti senyum
Nelson Mandela yang terkenal itu. Dan, itu juga
sebetulnya kurang lebih sama dengan senyum yang sedang
membaca tulisan sekarang ini. Tidak percaya? Silakan
saja tersenyum! :)
Berikutnya.
Bab 2 : Bukan Mimpi di Negeri Pelangi
Bab 3 : Melayu, Satu Warna Pelangi
Bab 4 : Syekh Yusuf, Cahaya di Pelangi
Bab 5 : Sisi Suram Pelangi
Bab 6 : .
0 Comments:
Post a Comment
<< Home