SENDRATARI RAMAYANA
Tulisan AMGD di milis YISC Al-Azhar
Di Taman Argasoka Shinta tak henti-hentinya mencucurkan air mata menghadapi bujuk rayu serta keganasan Rahwana yang tak tertahankan dimana setiap setiap raja raksasa itu mendekatinya, Ia menghindar dengan rasa muak.
Karena Shinta terus menerus menolaknya, Rahwana memanggil 2 raksasa yang menjinjing 2 kepala manusia adalah tiruan dari kepala Rama dan Laksmana. Melihat hal itu Shinta menjadi pingsan. Tetapi Trijata mengetahui tipu muslihat ini dan mengatakan kepada Rahwana bahwa Ia pengecut kecuali bila Ia benar-benar mampu membawa kepala Rama dan Laksmana yang asli. Rahwana menjadi berang dan dengan perasaan malu Ia segera maju ke medan perang. Medan peperangan bagaikan arena pembantaian dimana mayat-mayat saling bertindihan. Ketika Rahwana mendapatkan seluruh saudaranya tewas ia menjadi nekat. Segera ia berhadapan dengan Rama.
Dua seteru yang sama-sama tangguh ini dianugerahi kekuatan gaib serta senjata ampuh yang menakjubkan. tetapi panah Rama mengahiri hidup Rahwana yang penuh angkara murka. Karena demikianlah kebaikan selalu mengalahkan kejahatan. Wibisana, adik Rahwana yang diusir karena tak setuju dengan tindakan kakaknya, dinobatkan sebagai Raja Alengka. Diiringi Trijata, Shinta keluar menemui Rama. Tatkala Rama melihat Shinta ia menjadi ragu akan kesucian istrinya karena telah begitu lama berada dalam tawanan Rahwana. Trijata membela Shinta dan marah terhadap Rama karena meragukan kesucian dan kesetiaan istrinya.
Sebaliknya Shinta yang sangat terbuka hatinya karena keraguan dan penolakan Rama, hendaknya membuktikan kesucian dirinya. Ia minta agar sebuah api unggun raksasa dibuat untuknya dimana ia akan terjun kedalamnya. Bila ia tetap hidup, hal itu membuktikan kesuciannya, sebaliknya bila ia telah ternoda, maka api kan menghanguskannya. Trijata memohon dengan sangat kepada Rama agar membatalkan niat itu, tapi tak berhasil. Sementara Rama memanjatkan do'a nya, Shinta terjun kedalam nyala api, dan ajaib ia sedikitpun tak terluka dalam kobaran api tersebut.
Untuk meyakinkan semuanya tentang tindakan pensucian itu, Brama Sang Dewa Api sendiri turun lalu menyerahkan Shinta kepada Rama. Demikianlah mereka bersatu kembali dalam kebahagiaan untuk selama-lamanya.
Sekelumit cerita diatas adalah sebuah cerita percintaan antara Rama dan Shinta yang sangat heroik. Hal ini tentunya sering kita dengar dari cerita-cerita pewayangan maupun dari perbincangan sehari-hari. Apalagi dikalangan anak muda yang senang akan romantika cinta, niscaya akan mencari tahu tentang kisah ini. Malam itu udara sangat cerah dan bulan bersinar terang, di pelataran Candi Prambanan suasana sangat meriah sekali. Penari-penari dengan dandanan warna-warni ada yang menyerupai Rahwana, Hanoman, Rama, Shinta dan lakon-lakon lain sedang menari-nari sambil memperlihatkan gerakan-gerakan tari yang sangat indah. Sorotan lampu yang berwarna-warni dengan latar belakang Candi Prambanan menambah aura pertunjukan pentas Sendratari Ramayana tersebut seakan-akan benar adanya. Duduk di tribun yang terbuat dari semen dan batu beratapkan langit diterpa oleh udara malam yang cukup sejuk membuat terlena menonton pertunjukan tersebut. Tempat duduk yang berkapasitas kurang lebih 300 orang tersebut tampak terisi tiga perempatnya oleh para penonton. Separo dari penonton tersebut adalah turis mancanegara. "Biasanya bulan-bulan Juni, Juli dan Agustus ini pertunjukan Sendratari Ramayana tempat duduknya terisi penuh, tapi nggak tahu kenapa sekarang terlihat sepi," kata Pak Willy Humas pertunjukan ini.
Pertunjukan sendratari ini biasanya dimulai pada jam 19.00 - an yang dilangsungkan di area terbuka pelataran Candi Prambanan, namun begitu disiapkan juga lokasi indoor sebagai cadangan kalu hujan turun. Lakon yang dijalankan biasanya terdiri dari empat seri yaitu : Hilangnya Dewi Shinta, Hanuman Sang Duta, Gugurnya Sang Patriot Kumbokarno dan Api Suci Dewi Shinta. Keempat lakon tersebut berdurasi kurang lebih 2,5 jam. Selain gerakan-gerakan tari yang merangkap gerakan-gerakan beladiri, bunyi gending jawa dan alat tetabuhan lainnya juga ikut menyemarakkan suasana. Karena bagusnya tarian tersebut, tiap berganti lakon, tepuk tangan meriah dari para hadirin tampak membahana. Sendratari ini juga sudah mendunia, sehingga dari mulai Perdana Menteri dan Presiden dari berbagai negara, pemusik dan bangsawan-bangsawan negara lain pernah menghadiri pertunjukan ini. Tak kurang dari Kaisar Akihito pun pernah hadir juga. Untuk bulan-bulan Juni, Juli dan Agustus biasanya pertunjukan diadakan 3 kali yaitu Selasa malam, kamis malam dan Sabtu malam. Untuk tiket masuk pertunjukan ini , VIP dikenakan charge sebesar Rp 100,000 untuk kelas biasa dikenakan charge Rp 75,000. Namun untuk pertunjukan Sendratari Ramayana yang indah dan megah rasanya pas kalau kita membayar dengan harga tersebut.
Ternyata kekayaan budaya bangsa kita begitu banyak dan indah yang salah satunya adalah Sendratari Ramayana. Sebagai warga negara kita harus turut melestarikan budaya tersebut, dengan menghadiri pertunjukan tersebut berarti roda kehidupan penyelenggaraan tarian tersebut tetap terjaga. Dengan menyebarkan informasi ini kepada rekan-rekan lain didalam maupun luar negeri akan sangat membantu, disamping penghidupan penari, pendapatan daerah juga devisa bagi negara. Jogjakarta kota yang selalu menampilkan kerarifan budaya lokal.
AMGD
0 Comments:
Post a Comment
<< Home