BloG ini berisi kumpulan tulisan menarik dari berbagai milis dan juga tulisan2 saya di beberapa milis. Topik yg menarik minat saya tentang manusia, kebudayaan, teknologi, management, marketing dan keagamaan...krn banyak posting menarik dari milis yg sayang kalau tidak di dokumentasi. Semoga ada gunanya... :P Silahkan dikomentari dan dikritisi jika ada hal-hal yg tidak sesuai dengan opini anda. Just feel free to write....OK...? :)

Tuesday, June 22, 2004

BERPETUALANG KE G.HALIMUN

(tulisan AMGD di milis YISC Al-Azhar)

Suara angin yang mendesir pelan ditengah hutan belantara, suara-suara
burung berkicau bersahut-sahutan memberikan nuansa tersendiri dalam jiwa
kita. Kebun teh yang menghijau disepanjang bukit yang tersusun rapi
nampak dari kejauhan bagaikan punggung bukit yang sedang tersenyum.

Tak salah rasanya jika kita namakan tanah sunda dengan bumi sejuta
pesona. Salah satu pesona itu terletak di perbatasan antara wilayah
Bogor dan Sukabumi. Ekowisata Gunung Halimun adalah sebuah lokasi wisata
yang merupakan perpaduan antara wisata, berpetualang, refreshing bahkan
sampai dengan uji andrenalin atau uji keberanian. Gunung Halimun yang
lokasinya berdampingan dengan Gunung Salak selalu memancarkan aroma
keindahan tersendiri dengan segala keindahan alamnya.

Nama Halimun adalah sebuah nama yang cukup kental ditelinga kita, bahkan
kalau kita ingat kurang lebih pada medio 90-an pernah dibuat suatu
sinetron yang berjudul "HALIMUN" dengan bintangnya Tio Pakusodewo dan
Paramitha Rusady sebagai pemeran utama. Nuansa yang ditonjolkan dalam
sinetron tersebut adalah perkebunan teh dengan panorama yang indah
dibarengi dengan kisah romantis diantara dua sejoli yang sedang
kasmaran. Terlepas dari sinetron tersebut, ternyata Halimun yang di ada
si Sukabumi juga mempunyai kebun teh yang sangat indah. Apakah sinetron
tersebut dibuat dikawasan tersebut atau tidak ? entahlah, yang jelas
kita akan mencoba berpetualang ke Gunung Halimun yang berada di kawasan
Sukabumi.

Ekowisata Halimun sebetulnya tidak terlalu jauh dari Jakarta, namun
perjalanan yang mesti ditempuh cukup melelahkan. Keluar tol Ciawi kita
langsung mengambil jalur ke arah Sukabumi kemudian terus mengikuti jalur
yang ada. kemudian kita akan melewati beberapa kemacetan dijalan raya
Sukabumi ini, yang sudah menjadi kebiasaan. Bahkan katanya salah satu
faktor yang menghambat para investor untuk berinvestasi di wilayah ini
karena salah faktor utamanya adalah kemacetan - hampir menyamai kota
Bogor yang mendapat julukan dengan kota sejuta angkot. Pos-pos kemacetan
itu antara lain Pasar Cicurug, Javana Spa dan Pasar Parung Kuda. Setelah
melewati Pasar Parung Kuda kita akan melihat pos polisi disebelah kanan
jalan ( dari arah Jakarta ) dengan petunjuk tanda anak panah dengan
tulisan menuju Gunung Salak. Kita ikuti jalan tersebut untuk selanjutnya
menuju ke Kabandungan yaitu pos pemeriksaan terakhir sebelum memasuki
kawasan Taman Nasioanl Gunung Halimun. Perjalanan dari Pasar Parung Kuda
sampai dengan Kabandungan kurang lebih dapat ditempuh dalam waktu 1,5
jam. Lumayan jauh, namun perjalanan ini tidak membosankan bahkan menjadi
asyik ketika kita melewati jurang-jurang dan tebing-tebing dengan
pemandangan kanan kiri nan hijau dengan diselingi kebun teh - kebun teh
yang rapi. Jalan-jalan yang kita lalui pun beraspal hotmix dan lumayan
halus, hingga kita bisa berlenggang dan menikmati alam sekitar tanpa
pusing untuk menghindari jalan-jalan yang rusak.

Sesampainya di Kabandungan kita bisa beristirahat sejenak, sekedar
melepas penat, sholat dan lain-lain. Fotokopi KTP biasanya adalah data
yang diminta oleh petugas untuk mendata jumlah orang yang akan
berkunjung ke G.Halimun. Disini juga kita bisa melakukan pemesanan dan
pembayaran terhadap pemakaian Villa di tengah hutan Halimun ( Cikaniki
). Untuk pemakaian villa biasanya kita harus reservasi terlebih dahulu,
agar dapat kamar. karena menurut petugas semenjak dimasukkan Kompas
beberapa waktu, yang lalu tiap hari Jum'at, Sabtu dan Minggu biasanya
villa sudah ada yang mengisi bahkan sampai 1 bulan mendatang kamar yang
ada di Cikaniki sudah di booking semua. Setelah dirasa cukup kita bisa
melanjutkan perjalanan ke Cikaniki dengan jarak tempuh sekitar 20 km
namun dengan kondisi jalan yang berbeda dari Sukabumi ke Kabandungan.
Jalur Kabandungan - Cikaniki merupakan jalan yang betul-betul off road
karena jalannya berbatu-berbatu dan turun naik. Bisa dipastikan kalau
mobil jenis sedan tidak akan bisa melalui jalur ini, mobil kijang dan
sejenisnya atau land rover baru bisa melewatinya.

Kilometer awal jalur Kabandungan - Cikaniki selain berbatu-batu kadang
menikung, menanjak dan menurun, di kanan kiri banyak terlihat
sawah-sawah dan beberapa rumah penduduk yang jumlahnya tidak terlalu
banyak. Beberapa kilometer akan terlihat areal tanaman Cabe, kentang,
tomat dan juga beberapa hektar sawah. Kurang lebih memasuki km 12
barulah kita akan memasuki kawasan hutan tropis yang cukup lebat.
Jalanan yang hanya cukup untuk 1 mobil, kadang-kadang diapit oleh jurang
yang dalam, membuat kita harus berhati-hati dalam mengendarai mobil.
Kalau beruntung kita akan bertemu hewan khas taman nasional ini
diantaranya owa, monyet, trenggiling dll. Kurang lebih 2 jam ber off
road dijalur ini kita akan sampai di villa Cikaniki, yaitu villa
peristirahatan yang terbagus yang ada di hutan ini. Masih ada beberapa
tempat lain sekitar itu, yaitu di Citalahap namun dengan fasilitas apa
adanya.

Villa Cikaniki adalah sebuah villa yang terbuat dari kayu-kayu dengan
fasilitas yang lumayan bagus untuk ukuran villa yang berada ditengah
hutan belantara. Ruangan kamar yang bersih, tempat memasak yang
dilengkapi dengan kompor gas, kamar mandi, ruang makan, ruang santai dan
paviliun yang bagus untuk berkongkow-kongkow. Petualangan akan segera
dimulai setelah kita bersantai sejenak di Villa. Canopy Trail adalah
tempat terdekat yang bisa dijangkau dari Cikaniki yang hanya membutuhkan
waktu kurang lebih 15 menit. Canopy trail adalah sebuah jembatan gantung
yang terbuat dari bahan fiber yang melintas antar pohon-pohon dengan
ketinggian 20 - 30 meters dan panjang +/- 100 - 150 meters. Canopy trail
ini bertujuan untuk meneliti jenis-jenis serangga yang ada di hutan
tersebut, dan memang dibuka untuk umum dengan jumlah yang disesuaikan.
Diatas canopy tersebut kita bisa melihat pemandangan sekitar dengan
berbagai jenis pepohonannya dan sunga-sungai kecil yang mengalir
dibawahnya. Memasuki canopy trail setiap orang dikenakan iuran
pemeliharaan sebesar Rp.10,000,- yang digunakan sebagai biaya kebersihan
dan operasional kawasan tersebut. Menyeberangi canopy trail mempunyai
keasyikan tersendiri, selain berasyik ria diatas jembatan, bagi yang
takut ketinggian tempat ini bisa menjadi ajang untuk uji nyali, karena
ketika melintas canopy tersebut bergoyang-goyang serasa mau runtuh ke
bawah.

Cukup puas dengan canopy trail, kita bisa melanjutkan perjalanan ke
Curug Macan, yaitu sebuah curug yang tidak terlalu besar namun
memancurkar air yang sangat bersih dan bening. Dinamakan Curug Macan
karena tempat ini kadangkala dipakai sebagai tempat mampir oleh
macan-macan yang berada di wilayah tersebut. Berbagai jenis macan masih
banyak terdapat di kawasan ini, hal ini dibuktikan oleh kamera-kamera
tersembunyi yang dipasang didaerah tertentu untuk mengetahui keberadaan
mereka. Diantaranya ada jenis macan tutul, panther, macan hitam dan
serigala. Namun kita tidak perlu takut dengan macan-macan tersebut,
karena kita akan selalu didampingi oleh petugas kehutanan ketika
mengelilingi hutan tersebut, dan macan-macan tersebut sangat kecil
kemungkinannya melintas jalur yang sering dilalui oleh manusia.

Malam hari kita bisa menghabiskan waktu di pavilliun villa sambil minum
kopi juga menjadikan sebuah pengalaman yang eksotis. Ditengah hutan yang
lebat kita bisa ngobrol dengan suasana seperti dikota, karena ada
saluran tv yang bisa diakses ( ada parabola ), listrik ( dengan
generator ) namun disisi lain kita mendengarkan lolongan anjing hutan
dan suara-suara hewan malam. Bagaikan perpaduan antara masa lalu dan
masa kini - betul-betul nuansa yang tidak bisa kita temui kecuali kita
berada dilokasi itu. Pagi hari kita bisa melanjutkan petualangan ke
lokasi perkebunan teh Nirmala dengan luas ratusan hektar yang membentang
antar bukit dipegunungan halimun yang terletak disisi luar Taman
Nasional Gunung Halimun. Pemandangan kebun teh betul-betul sangat indah,
lebih indah dari perkebunan teh di Puncak dan Pengalengan. Pegunungan
teh tersebut menghiasi punggung-punggung bukit yang menghijau dan
turun-naik . Sambil memandangi kebun teh tersebut dihadapan kita nampak
puncak G.Salak dan langit biru yang membentang luas nan bersih. Sebuah
pemandangan alam yang membuat kita berpikir tentang keagungan Tuhan, dan
akan terpikir dalam hati kita seperti di alam lain karena keindahan
tersebut. Jangan lupa juga berkunjung ke pengolahan teh Nirmala,
sekaligus kita bisa membeli teh tersebut dengan harga Rp 5,000,- per
bungkus dengan kulaitas teh grade I.

Perjalanan kita teruskan ke Curug Piit setelah melintasi kebun teh
tersebut, yaitu sebuah curug dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
Untuk mencapai curug tersebut kita bisa sewa truk yang biasa mengangkut
teh dan harus berjalan kaki lagi untuk mencapai curug tersebut. bantuan
tali juga diperlukan karena tingkat kemiringan hampir 60 derajat ketika
menuruni tebing. Bagi yang suka berkemah juga tersedia Citalahap Camping
Ground yang memang disetting untuk berkemah. Namun untuk lokasi
perkemahan ini, fasilitas yang tersedia masih sangat minim, MCK yang
masih belum layak dan rumput-rumput pun tumbuh sangat tinggi. Hal ini
mengindikasikan kalau tempat tersebut tak pernah dirawat dengan baik.
Tapi yang suka berpetualang silakan dicoba.

Perjalanan ke Halimun memang perjalanan yang sangat luar biasa, selain
keindahan alam, kita juga bisa menikmati habitat flora dan fauna yang
memang dijaga keasliannya. Karena selain memang hal ini sebagai kekayaan
alam yang kita miliki, hal lain yang sangat penting adalah keseimbangan
ekosistem yang ada, seperti dikatakan Pak Momo, salah satu
petugas,"bahwa keaslian hutan ini akan menjadi pengatur air untuk
wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu dipersilahkan masyarakat untuk
menikmati keindahan Halimun, namun kita sebagai masyarakat harus ikut
menjaga keasliannya.

Halimun sebuah pemandangan yang eksotis nan romantis yang dapat
memberikan inspirasi-inspirasi baru dalam hidup kita.

Akhmad Masun
Marketing & Sales Export
PT INTIBOGA SEJAHTERA
Jl.Jembatan Tiga Blok F&G
Jakarta 14440
Telp.: 62-21-6603601 / 6691522
Fax : 62-21-6697065 / 6695060
Mobile : 62-8161652465
Email : export-jkt@bimoli.com
Website : www.bimoli.com / www.intiboga.com







0 Comments:

Post a Comment

<< Home