BloG ini berisi kumpulan tulisan menarik dari berbagai milis dan juga tulisan2 saya di beberapa milis. Topik yg menarik minat saya tentang manusia, kebudayaan, teknologi, management, marketing dan keagamaan...krn banyak posting menarik dari milis yg sayang kalau tidak di dokumentasi. Semoga ada gunanya... :P Silahkan dikomentari dan dikritisi jika ada hal-hal yg tidak sesuai dengan opini anda. Just feel free to write....OK...? :)

Wednesday, June 23, 2004

Pemilu Presiden: Antara Hak dan Kewajiban

*Oleh Hadi (KOMPArS)//*


Sudah menjadi rahasia umum, kita tinggal di salah satu negara paling
korup di dunia. Bentuk korupsi ini telah berjalan dari tingkatan paling
kecil dalam pembuatan KTP, /mark-up /proyek pemerintah, penggelapan
pajak, penyelundupan, penebangan hutan liar, hingga penjualan aset
negara yang tidak transparan, atau yang bercampur dengan kekerasan
seperti maraknya preman dan kejahatan, /backing/, dan lain-lain.

Bila kita bisa mendukung secara nyata gerakan anti korupsi, dalam waktu
dekat kita bisa berharap memperoleh kesempatan sekolah gratis dan
lingkungan yang lebih aman. Logikanya sangat sederhana. Dana pendidikan
dalam anggaran negara (APBN) saat ini hanya sekitar 3% - 4% padahal
/mark-up/ dalam pengeluaran pemerintah saat ini sekitar 40% (kata
beberapa pengamat antara lain Kwik Kian Gie, juga pengalaman saya
pribadi yang pernah ikut membahas beberapa proyek pemerintah).

Tidak usah muluk-muluk, kalau presiden terpilih nanti berani memberantas
korupsi secara bertahap, misalnya menurunkan /mark-up /yang tadinya 40%
menjadi 10% selama 5 tahun, maka akan ada penghematan 30%/5 = 6% per
tahun. Dana yang 6% ini bila dialokasikan semua untuk tambahan anggaran
pendidikan, cukup untuk menjadikan sekolah gratis dari sekolah dasar
hingga tingkat SMU/SMA. Bila penghematan 6% di tahun kedua dialokasikan
untuk subsidi kesehatan, maka kita tak perlu bermimpi mendapatkan
perawatan kesehatan gratis. Kemudian bila di tahun ketiga penghematan
dialokasikan kepada petani dan nelayan, maka kita dapat berharap lebih
banyak orang yang mau terlibat dalam kegiatan pertanian dan perikanan
sehingga tidak semua tergantung ke pusat kekuasaan dan uang di Jakarta.
Bayangkan, bila penghematan berlanjut, berikutnya sektor perumahan
rakyat dan transmigrasi bisa dibantu, pemeliharaan dan pembuatan jalan
baru bisa ditingkatkan, TKI akan lebih diperhatikan, listrik & air
bersih bisa disediakan secara lebih merata, dan seterusnya.

Itu baru dari sisi pengeluaran. Dan neraca APBN mempunyai sisi lain
berupa penerimaan, dari pajak, bea masuk, cukai, perijinan, pertambagan,
kehutanan, perikanan dan masih banyak lagi yang potensinya jauh lebih
besar. Bayangkan, bila kita bisa mengatasi penyelundupan saja, kita tak
perlu lagi mengemis utang luar negeri. Bila kita bisa menanggulangi
penebangan liar yang merugikan 84 milyar rupiah perhari, tidak perlu
lagi kita jual aset negara untuk menutup utang biaya rekapitalisasi
bank. Apalagi kalau semua potensi itu bisa sama-sama diselamatkan, mimpi
sekolah dan pengobatan gratis tentu dengan mudah bisa berubah dari
kenyataan.

Kita berharap siapapun yang nanti terpilih, dia bisa menjadi pemimpin
yang bersih& jujur. Ini sangat penting, karena sesungguhnya hampir semua
masalah yg dihadapi negeri ini bermula dari ketidakjujuran. Dan seperti
kata Aa Gym, satu ketidakjujuran akan melahirkan banyak sekali
ketidakjujuran baru. Dan ketika ketidakjujuran melahirkan ketidakadilan,
akibatnya saudara-saudara kita yang kurang beruntung dan kurang sabar
terpaksa melakukan kegiatan kriminal untuk memenuhi kebutuhan perut
mereka. Memilih pemimpin tidak jujur berarti dukungan terhadap
ketidakadilan, yang ujung2nya kembali kepada kita, lingkungan yg tidak
aman dan bahkan secara tidak langsung telah menjebak generasi sesudah
kita, bisa saja anak kita sendiri, ke kehidupan yang lebih sulit, budaya
kotor, dan tersisih dari peradaban dunia.

Kita tidak boleh melakukan pembedaan antara militer dan sipil, tidak
perlu membedakan laki-laki dan perempuan, pun tidak ada gunanya
membedakan asal dan golongan. Yang kita perlukan adalah melihat
kepribadian calon yang akan kita dukung, bagaimana kejujuran,
keberanian, dan kemampuannya memberikan contoh. Dengan /track record
/selama ini, orang yang jujur, bersih dan berani menjadi sesuatu yg
hampir mustahil dipenuhi oleh capres yang berlatar belakang militer atau
partai-partai yang sedang atau pernah berkuasa. Pembagian hak penguasaan
hutan yang berakibat penggundulan sewenang-wenang dan penyelundupan,
sejatinya dilakukan oleh oknum yang mendapat perlindungan militer dan
penguasa. Belum lagi ketidaktransparanan dana kampanye yang puluhan
bahkan rartusan milyar nilainya, tentu menjadi indikator kegiatan
penggunaan atau pencucian uang hasil KKN.

Bahkan yang diharapkan bisa menjadi pelindung wong cilik, ternyata
justru ikut-ikutan mendukung korupsi dengan memperdagangkan jabatan
gubernur. Kita tentu masih ingat bagaimana pernyataan beberapa anggota
DPRD Jakarta yang menerima uang suap milyaran saat pemilihan gubernur
terakhir. Atau, bagaimana mungkin, seorang bayi yang baru bisa berjalan
langsung mendapat hadiah pompa bensin (SPBU). Sekarang, Andalah yang
menentukan sendiri arah negeri ini. Bila Anda ingin negeri ini segera
bangkit, satu-satunya jalan adalah menggunakan hak pilih untuk memilih
pemimpin. Negara yang aman bukan tercipta oleh pemimpin yang punya
senjata, tetapi terbentuk oleh masyarakat yang berkeadilan, yang
mempunyai persamaan hak dan kewajiban, dan merasakan pemerataan kemakmuran.

Negara yang makmur tidak mungkin tercipta oleh pemimpin yang tidak
jujur. Rakyat yang sejahtera bukanlah rakyat yang menerima pembagian
kaos dan sembako menjelang pemilu, tetapi hanya akan tercipta bila
pemimpin memegang jiwa amanah, berani berkorban, mampu memberikan contoh
hidup sederhana, dan mampu berfikir ke depan. Pemimpin yang benar tak
akan takut menghadapi ancaman apapun, apalagi sekedar menandatangani
kontrak politik. Ia akan siap tampil dalam setiap situasi memberikan
kebanggaan bagi seluruh negeri. Yang ia takuti hanyalah Tuhan Sang Maha
Pencipta.

Ada kalanya kita terlalu naif dengan meyakini apa yg terlihat kasat di
depan mata kita padahal kemunafikan yang akan mereka berikan. Padahal
dalam keharian pun kita masih sering salah dalam bertindak. Jadi, tidak
ada salahnya, bila kita pertajam mata nurani, kita perlebar telinga
hati, atau kita dengar pendapat tokoh masyarakat yang telah lama
menyuarakan kejujuran. Lihat juga bagaimana para calon yang tak berani
menandatangani kontrak politik untuk memberantas korupsi, menegakkan
hukum, dan meningkatkan kesejahteraan kelompok yang selama ini menjadi
korban dari ketidakadilan? Masihkah kita tega memilih mereka?

Ikut pemilu adalah hak kita sebagai warga negara, sedangkan memilih
pemimpin yang jujur & bersih adalah sebuah kewajiban yang harus
dipertanggungjawabkan di depan pengadilan Tuhan. Insya Allah, bila kita
menggunakan hak kita dengan baik, harapan sekolah gratis, negara aman,
lebih mudah mencari pekerjaan akan bisa kita wujudkan bersama. Ataukah
kita bertahan dengan ideologi buta? Tentu kita tak berharap, timbangan
amal kita berkurang karena kita salah menentukan pilihan, padahal
petunjuk yang sejelas-jelasnya telah ada di depan mata kita ???

Ali Sadikin (Mantan Gubernur DKI)

"Saya Anggap Amien Rais adalah Orang yang Punya Pendirian, dan Yakin
Terhadap Dirinya. Dia Blak-blakan dalam Budaya Serba Takut. Ini Saya
Hargai, Ini yang Saya Tunggu-tunggu."

Eros Djarot (Budayawan, Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
/ PNBK)

"Figur Amien Rais kita perlukan untuk membenahi negara ini. Dia itu
orang yang tidak feodal, bersih, tidak korup, dan masih bersikap
biasa-biasa saja, terbuka. Kalau memang kita mau meluruskan arah
reformasi, maka inilah yang kita tawarkan. Pasangan Amien Rais dan
Siswono sepertinya yang paling rasional."


Todung Mulya Lubis (Pengacara dan Aktivis HAM)

"Kalau Mencari Politisi yang Teguh Pada Prinsip Penegakan Hukum Serta
yang Teguh pada Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Amien Rais
adalah Orangnya."


Dr. Hidayat Nurwahid (Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera / PKS)

"Amien Rais adalah seorang tokoh yang selain merupakan ketua partai.
Beliau adalah Ketua MPR dan beliau juga yang menggulirkan reformasi.
Sehingga hal tersebut adalah sebuah kualitas yang patut di apresiasikan."


K.H. Zainuddin MZ (Da'i Sejuta Umat, Ketua Umum Partai Bintang
Reformasi / PBR)

"Untuk membereskan bangsa yang sedang bermasalah diperlukan pemimpin
yang masa lalunya paling tidak bermasalah, sehingga dia akan fokus
terhadap penyelesain masalah Bangsa. Pasangan Amien Rais dan Siswono
adalah pasangan yang paling tidak bermasalah, sehingga saya dan seluruh
keluarga PBR mendukung pasangan ini".


Emil Salim (Mantan Menteri KLH)

"Saya tertarik pada seorang Siswono yang bicara gamblang dan penuh
empati tentang visi dan masa depan mengangkat derajat kehidupan petani
Indonesia, terutama rakyat kecil. Ia bicara dengan mata berkaca tentang
nasib petani miskin ditengah-tengah tanah Indonesia yang subur. Ia
bicara tentang keharusan mutlak mendobrak kemiskinan structural yang
membelenggu para petani rakyat kecil, ia kemukakan apa yang harus dan
dapat diperbuat secara praktis dan realistis."


Astri Ivo (Anggota Dewan Pakar PKS)

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang takut pada Allah. Jika dia takut
pada Allah maka tidak mungkin dia korupsi, tidak mungkin zalim dan tidak
mungkin menindas. Pemimpin juga harus berilmu."

Franky Sahilatua, Seniman

"Ini saatnya kejujuran yang memimpin bangsa ini. Amien Rais-Siswono
adalah cermin kejujuran. Sedekah kita kepada Bangsa dengan memilih
pemimpin yang jujur. Ada semangat kita dalam ucapannya, ada mimpi kita
dalam pikirannya, Amien- Siswono ada bersama kita."

Bimbim Slank, Musisi

"Sejak dulu saya sudah menjadi aktivis politik, tetapi tidak masuk
parpol manapun. Saya mendatangi deklarasi pasangan Amien-Siswono karena
Amien Rais adalah orang yang paling bersih diantara para capres dan
patut didukung. Dia the Best."

K.H. Arifin Ilham, Pemimpin Majelis Zikir "Az-Zikra" Jakarta

"Jika kalian beriman, Allah pun akan mengirimkan pemimpin yang beriman.
Dan Al Qur'an sendiri telah menggambarkan, kita sebenarnya telah
merindukan kesejahteraan dan keadilan. Kalau yang kita butuhkan keadilan
dan kesejahteraan, maka yang kita butuhkan adalah pemimpin yang amanah,
dalam bahasa Arabnya pemimpin yang amanah adalah Amien Rais,"

0 Comments:

Post a Comment

<< Home